Kata kerambitan berasal dari
bahasa sansekerta karawitan yang artinya seni, musik, dan tari. Kerambitan
terkenal karena kesusastraan klasik, tari legong, lukisan yang bertemakan
wayang, ukiran baik, batu, maupun kayu tektekan (semacam orchestra tradisional)
yang dipercaya mempunyai kekuatan magis. Selanjutnya di tempat ini terdapat
bangunan-bangunan kuno dari abad ke 17.
Bangunan tersebut berupa
semacam istana, masyarakat tersebut menamainya puri yaitu puri gede dan puri
anyar. Bangunan kuno lainnya yaitu terdapat sebuah pura dari jaman neolithicus
yaitu pura ulun desa. Kecamatan kerambitan memiliki salah satu desa yaitu desa
Penarukan. Desa ini terbagi atas 5 banjar,
yakni Penarukan Bantas, Penarukan Kaja, Penarukan Kelod, Penarukan Tengah Kaja,
Penarukan Tengah Kelod.
Desa penarukan merupakan ibunya
seni di kerambitan yang merupakan pusatnya calonarang yang sakral. Desa
tersebut merupakan desa yang terkenal di bali yaitu pariwisata karena pusat
seni dan drama calonarang. Desa penarukan memiliki pura kahyangan tiga yang
memiliki keunikan berbeda dari pura-pura lainnya yang ada di bali. Pura
kahyangan tiga tersebut dibagi atas beberapa pura diantaranya pura pusah, pura
desa, pura dalem, dan pura prajepati. Pura tersebut menjadi satu tempat yang
akhinrnya dinamakan pura kahyang tiga. Tidak ada satu pun pura di bali yang
menjadi satu tempat selain di pura kahyangan tiga tepatnya di desa penarukan
kecamatan krambitan, tabanan bali.
Pada umumnya letak setra di bali berada di hilir
desa. Namun, berbeda halnya dengan setra yang ada di desa penarukan. Setra
tersebut terletak disebelah hulu masyarakat bali menyebutnya dengan istilah
“megaleng setra”. Selain itu, keunikan lainnya yang ada di desa
penarukan yaitu adanya sumber air yang tidak pernah habis. Sumber air tersebut
terletak di sebelah timur Pura Kahyangan Tiga, tepatnya di Pura Beji.
Masyarakat setempat biasanya memanfaatkan sumber air yang ada di Beji untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti, mandi, mencuci, dan minum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar